🚀 Career & Success
Vālmīki Rāmāyaṇa ini adalah karya agung dari Rsi Walmiki yang menceritakan kisah perjalanan hidup Rama yang merupakan Awatara dari Dewa Wisnu. Buku ini kembali dihadirkan dengan teks aslinya saja oleh Romo Miswanto sebagai penyadur dan editornya. Teks dalam buku ini sengaja dibuat dengan aksara Dewanagarinya saja tanpa ada huruf Latinnya, dengan tujuannya untuk mengakomodir para pembaca yang ingin menikmati karya agung Rsi Walmiki secara langsung. Sajian yang menggunakan transliterasi huruf Latin, terjemahan, dan ulasannya nanti juga akan kami hadirkan di hadapan para pembaca. Namun dalam sajian kali ini, kami ingin mengajak para pembaca khususnya pecinta susastra Hindu untuk sama-sama belajar dan mentradisikan pembacaan Weda dan kesusastraannya dari teks aslinya. Kedepan kami juga akan menghadirkan karya-karya sastra Nusantara yang menggunakan aksara Nusantara, seperti Jawa Kuna, Jawa, Bali, dan sebagainya. Harapannya aksara-aksara seperti Dewanagari, Jawa Kuna, Jawa, Bali, Sunda, dan aksara Nusantara lainnya tidak akan hilang ditelan jaman. Di samping itu, jika suatu buku disajikan dengan menggunakan 2 aksara (misalnya aksara Dewanagari dan Latin), maka sudah pasti pembaca hanya akan fokus pada aksara Latinnya, sementara teks asli dengan aksara Dewanagarinya akan jarang dijadikan fokus pembelajaran. Lama kelamaan aksara “aslinya” akan mulai dilupakan. Pada segmen ini, tentu kami mengajak seluruh Acarya Hindu di Indonesia untuk tidak melupakan tradisi pembacaan teks-teks kuno dengan menggunakan aksara aslinya tersebut. Buku digital ini hadir untuk membersamai para pembaca yang memang ingin mentradisikan pembacaan naskah-naskah kuno tersebut. Di masa yang akan datang, Penerbit Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara (Pandu Nusa) juga akan terus menggali naskah-naskah kuno baik yang berupa Sruti, Smerti, atau pun Nibandha, dan mendigitalisasikannya dalam bentuk ebook dan menghadirkannya di hadapan pembaca yang budiman. Akhirnya, kami mengucapkan “selamat menikmati karya agung dari Rsi Walmiki ini”. Semoga kita semakin mencintai naskah-naskah kuno yang merupakan bagian dari kesusastraan Weda.
Authors